Kamis, 12 Agustus 2010

Pemisahan Campuran

Pemisahan yang dilakukan secara fisis ini didasarkan pada sifat, perbedaan ukuran partikel atau pun perbedaan titik didih. Cara pemisahan meliputi:

a. Penyaringan (filtrasi)
Pemisahan ini dilakukan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan digunakan untuk memisahkan zat padat dari suatu suspensi. Pada proses penyaringan digunakan filter yaitu bahan berpori yang dapat dilewati partikel-partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar.

b. Pengkristalan (kristalisasi)
Pengkristalan merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya dengan cara menguapkan pelarutnya. Contoh: pembuatan garam dapur dengan cara menguapkan air laut, pemurnian garam dilakukan dengan pengkristalan ulang (rekristalisasi)

c. Penyulingan (distilasi)
Pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didihnya dapat dilakukan dengan cara penyulingan. Contoh: pemisahan fraksi-fraksi pada minyak bumi (bensin, kerosin, solar, dll)

d. Sublimasi
Pemisahan (pemurnian) dengan cara ini dilakukan terhadap zat yang dapat menyublim. Contoh: pemurnian iodin (iodin diuapkan kemudian uap dikristalkan), pemurnian kafein, dan pemurnian naftalena

e. Kromatografi
Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan koefisien difusi (kecepatan perembesan) dari zat-zat dalam medium tertentu. Kromatografi yang sederhana adalah kromatografi kertas. Contoh: pemisahan zat warna pada tinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar