Secara garis besar penyebab berkurangnya cairan tubuh adalah karena asupan cairan ke dalam tubuh berkurang atau pengeluaran cairan tubuh dari tubuh bertambah karena keadaan tertentu. Akibatnya bisa terjadi dehidrasi dan syok, bahkan kematian. Pengeluaran air yang berlebihan dapat disebabkan oleh diare atau peningkatan aktivitas fisik. Pada dehidrasi tubuh tidak hanya kehilangan cairan tetapi juga kehilangan larutan elektrolit dan glukosa.
Kehilangan cairan tubuh sebesar 2% dari berat badan mulai menunjukkan tanda dehidrasi seperti timbulnya rasa haus, tidak nyaman, hilangnya nafsu makan, dan kulit kering. Apabila hilangnya air meningkat menjadi 3-4% dari berat badan, terjadi penurunan gangguan performa, produksi urine menurun, mulut kering, kulit kemerahan, mual dan lethargy. Kehilangan cairan 5-6% dari berat badan akan meningkatkan frekuensi nadi dan pernafasan, mengganggu konsetrasi, sakit kepala, mual dan mengantuk. Kehilangan cairan tubuh 10-15% dapat menyebabkan otot menjadi kaku, kulit keriput, gangguan penglihatan, gangguan buang air keci, dan gangguan kesadaran. Kehilangan cairan tubuh dari 15% akan mengakibatkan kematian.
Kehilangan cairan tubuh sebesar 2% dari berat badan mulai menunjukkan tanda dehidrasi seperti timbulnya rasa haus, tidak nyaman, hilangnya nafsu makan, dan kulit kering. Apabila hilangnya air meningkat menjadi 3-4% dari berat badan, terjadi penurunan gangguan performa, produksi urine menurun, mulut kering, kulit kemerahan, mual dan lethargy. Kehilangan cairan 5-6% dari berat badan akan meningkatkan frekuensi nadi dan pernafasan, mengganggu konsetrasi, sakit kepala, mual dan mengantuk. Kehilangan cairan tubuh 10-15% dapat menyebabkan otot menjadi kaku, kulit keriput, gangguan penglihatan, gangguan buang air keci, dan gangguan kesadaran. Kehilangan cairan tubuh dari 15% akan mengakibatkan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar