Selasa, 28 April 2009

Eksoterm dan Endoterm

Panas Pembentukan

Ada suatu macam persamaan termokimia yang penting yang berhubungan dengan pembentukan satu mol senyawa dari unsurunsurnya. Perubahan entalpi yang berhubungan dengan reaksi ini disebut panas pembentukan atau entalpi pembentukan yang diberi simbol ΔHf. Misalnya persamaan termokimia untuk pembentukan air dan uap air pada 1000C dan 1 atm masing-masing.

rm1

Bagaimana dapat kita gunakan persamaan ini untuk mendapatkan panas penguapan dari air? Yang jelas persamaan (1) harus kita balik, lalu dijumlahkan dengan persamaan (2). Jangan lupa untuk mengubah tanda ΔH. (Jika pembentukan H2O (l) eksoterm, seperti dicerminkan oleh ΔHf yang negatif, proses kebalikannya haruslah endoterm) yang berarti eksoterm menjadi positif yang berarti menjadi endoterm.

Eksoterm

Eksoterm (menghasilkan panas)

Eksoterm (menghasilkan panas)

rm2

Endoterm

rm311

Bila kita jumlahkan persamaan (1) dan (2), kita dapat

rm410

Dan panas reaksinya =

rm56

Perhatikan bahwa panas reaksi untuk seluruh perubahan sama dengan panas pembentukan hasil reaksi dikurangi panas pembentukan dari pereaksi. Secara umum dapat ditulis :

rm65


sumber: chem-is-try.org


Kalorimetri

Kapasitas Panas dan Panas Spesifik

Sifat-sifat air yang memberikan definisi asal dari kalori adalah banyaknya perubahan temperatur yang dialami air waktu mengambil atau melepaskan sejumlah panas. Istilah umum untuk sifat ini disebut kapasitas panas yang didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah temperatur suatu benda sebesar 10C.

Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa jumlahnya tergantung dari besar sampel. Misalnya untuk menaikkan suhu 1 g air sebesar 10C diperlukan 4,18 J (1 kal), tapi untuk menaikkan suhu 100 g air sebesar 10C diperlukan energi 100 kali lebih banyak yaitu 418 J. Sehingga 1 g sampel mempunyai kapasitas panas sebesar 4,18 J/0C sedangkan 100 g sampel 418J/0C.

Sifat intensif berhubungan dengan kapasitas panas adalah kalor jenis (panas spesifik) yang didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 g zat sebesar 10C. Untuk air, panas spesifiknya adalah 4,18 Jg-1C-1. Kebanyakan zat mempunyai panas spesifik yang lebih kecil dari air. Misalnya besi, panas spesifiknya hanya 0,452 J g-1 0C-1. Berarti lebih sedikit panas diperlukan untuk memanaskan besi 1 g sebesar 10C daripada air atau juga dapat diartikan bahwa jumlah panas yang akan menaikkan suhu 1 g besi lebih besar dari pada menaikkan suhu 1 g air.

Besarnya panas spesifik untuk air disebabkan karena adanya sedikit pengaruh dari laut terhadap cuaca. Pada musim dingin air laut lebih lambat menjadi dingin dari daratan sehingga udara yang bergerak dari laut ke darat lebih panas daripada udara dari darat ke laut. Demikian juga dalam musim panas, air laut lebih lambat menjadi panas daripada daratan.

Rumus :

q = m.c. Δ’t

Keterangan :

q = jumlah kalor (Joule)

m = massa zat (gram)

Δt = perubahan suhu takhir - tawal)

c = kalor jenis

Kalorimetri

Kalorimetri

Kalorimetri

Pengukuran perubahan energi dalam reaksi kimia

Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas, sebab itu lebih tepat bila istilahnya disebut panas reaksi. Alat yang dipakai untuk mengukur panas reaksi disebut kalorimeter (sebetulnya kalori meter, walaupun diketahui sekarang panas lebih sering dinyatakan dalam joule daripada kalori). Ada beberapa macam bentuk dari alat ini, salah satu dinamakan Kalorimeter Bomb yang diperlihatkan pada gambar diatas. Kalorimeter semacam ini biasanya dipakai untuk mempelajari reaksi eksotermik, yang tak akan berjalan bila tidak dipanaskan, misalnya reaksi pembakaran dari CH4 dengan O2 atau reaksi antara H2 dan O2. Alatnya terdiri dari wadah yang terbuat dari baja yang kuat (bombnya) dimana pereaksi ditempatkan. Bomb tersebut dimasukkan pada bak yang berisolasi dan diberi pengaduk serta termometer. Suhu mula-mula dari bak diukur kemudian reaksi dijalankan dengan cara menyalakan pemanas kawat kecil yang berada di dalam bomb. Panas yang dikeluarkan oleh reaksi diabsorpsi oleh bomb dan bak menyebabkan temperatur alat naik. Dari perubahan suhu dan kapasitas panas alat yang telah diukur maka jumlah panas yang diberikan oleh reaksi dapat dihitung.

sumber: chem-is-try.org


Rabu, 22 April 2009

Kafein

Kafein (C8H10N4O2), pertama kali diekstrasi dari kopi pada tahun 1821, adalah alkaloid, merupakan senyawa trimethylxanthine, bekerja mirip amphetamines dengan efek sedang yang menurut Linder, penulis buku Nutritional Biochemistry and Metabolism, berperan melalui penghambatan fosdodistere, menyebabkan peningkatan level cyclic-nucleotida, yang selanjutnya memengaruhi sistem saraf pusat.

Akan tetapi penelitian lain menyebutkan sisi positif dari kopi. Sejumlah besar bukti ilmiah menunjukkan bahwa minum kopi secara moderat atau tak berlebihan (sebagian menyatakan bahwa yang moderat itu adalah sekitar 3-5 cangkir per hari, sebagian yang lain 2 cangkir per hari), dapat mengurangi risiko beberapa jenis penyakit, antara lain: penyakit diabetes, kardiovaskuler, jantung koroner, dan dapat memperbaiki kualitas sperma pada laki-laki.

Walaupun memiliki banyak manfaat, masih disarankan untuk mambatasi atau menghindari minum kopi bagi pasien penyakit jantung, yang memilki risiko osteoporosis, dan ibu hamil. Juga, bagi orang-orang yang memiliki sejarah dan kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjadi peminum kopi.Kopi adalah minuman dengan kandungan kimia yang kompleks. Dalam satu cangkir kopi terdapat sekira 800 senyawa aromatik. Penelitian-penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui lebih banyak mengenai efek kopi terhadap kesehatan manusia.

Selasa, 21 April 2009

Biologi sistem pencernaan

Biologi Sistem Pencernaan

DEFINISI

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
- menerima makanan
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Sistem pencernaan


Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.

Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.
Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.

Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

Anatomi mulut


Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.
Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

Anatomi lambung


Usus halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus.
Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Anatomi usus halus


Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).


Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Hati & kandung empedu


Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.
Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.
Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.
Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.


Usus besar

Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Anatomi usus besar


Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Anatomi rektum


Kimia Gula

Secara kimiawi gula sama dengan karbohidrat, tetapi umumnya pengertian gula mengacu pada karbohidrat yang memiliki rasa manis, berukuran kecil dan dapat larut. Kata gula pada umumnya digunakan sebagai padanan kata untuk sakarosa (sukrosa). Pada bagian ini pengertian gula mengacu pada karbohidrat yang memiliki rasa manis, berukuran kecil dan dapat larut (dalam air).

Rasa manis yang biasa dijumpai pada tanaman terutama disebabkan oleh tiga jenis gula, yaitu sakarosa, fruktosa dan glukosa. Gula-gula ini berada secara sendiri-sendiri ataupun dalam bentuk campuran satu dengan yang lain. Madu merupakan larutan yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sakarosa dalam air, dengan komposisi sekitar 80% gula dan 20% air. Komposisi sesungguhnya sangat tergantung pada asal tanaman. Dalam pembuatan bir, pati (karbohidrat berukuran besar yang tidak manis) dari biji-bijian terpecah menjadi karbohidrat yang berukuran lebih kecil, salah satunya adalah gula malt (maltosa) yang memiliki sedikit rasa manis.

Satu-satunya gula utama yang dihasilkan oleh hewan adalah laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam semua susu hewan. Seluruh gula yang dicerna oleh hewan akan diubah di dalam hati menjadi glukosa, oleh karena itu gula di dalam darah hewan (dengan kata lain di dalam daging) adalah glukosa. Karena laktosa memiliki tingkat kemanisan yang lebih rendah dibandingkan fruktosa dan sakarosa, susu tidak memiliki rasa manis, meskipun kadar gulanya cukup tinggi (4,5% pada susu sapi, 7% pada ASI).

Selain lima jenis gula utama ini, terdapat ratusan jenis karbohidrat berukuran kecil lainnya yang terdapat pada tanaman dan susu, tetapi tidak satupun yang berasa sangat manis dan menarik secara komersial.

Gula

Struktur

Tingkat kemanisan dibandingkan dengan sakarosa

Sakarosa
(glukosa + fruktosa)



100%

Glukosa



74%

Fruktosa


173%

Maltosa
(glukosa + glukosa)


33%

Laktosa
(galaktosa + glukosa)


16%

Rabu, 15 April 2009

Penentuan Golongan dan Periode cepat

Jika jumlah 2 kulit terakhir :
a. bila jumlah 2 kulit terakhir < sama dengan 10 = golongan A
b. bila jumlah 2 kulit terakhir 11-20 = golongan B (syarat hanya untuk periode ke 4 dstnya)
c. bila jumlah 2 kulit terakhir > dari 20 = gol A

contoh:

1. 23X = 2, 8, 8, 3

caranya : 2 kulit terakhir 8 + 3 = 11
maka terletak pada gol IIIB, Periode ke 4

2. 17X = 2, 8, 7

caranya : 2 kulit terakhir 8 + 7 = 15
karena periode 3, maka terletak pada golongan VIIA

Senin, 13 April 2009

Istilah Hadits

Hadits Shahih = hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh periwayat yang adil, dhabit, tidak terdapat kejanggalan (syadz) dan tidak mengandung kecacatan (illat)

Hadits Muttafaq’ Alaih = hadits shahih yang sanadnya disepakati oleh Bukhari dan Muslim

Hadits Hasan = hadits yang sanadnya bersambung dari permulaan sampai akhir. Diriwayatkan oleh orang-orang yang adil tetapi kurang dari segi ke-dhabithan-nya, tidak mengandung kejanggalan (syadz) dan cacat (illat)

Hadits Dhaif = hadits yang tidak memenuhi satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih atau hasan

Hadits Matruk = hadits yang derajatnya di bawah hadits dhaif dan di atas hadits maudhu”

Hadits Maudhu’ = hadits yang dibuat oleh seorang pendusta yang disandarkan kepada Rasulullah saw, baik disengaja maupun tidak

Hadits Marfu’ = hadits yang disandarkan kepada Rasulullah saw berupa perkataan, perbuatan, dan persetujuan (taqrir) beliau, baik sanadnya bersambung maupun terputus

Hadits Mauquf = hadits yang disandarkan kepada sahabat berupa perkataan dan perbuatan, baik sanadnya bersambung maupun terputus

Hadits Maqthu’ = hadits yang disandarkan kepada tabiin dan tabiut tabiin, baik perkataan, perbuatan, maupun lainnya

Hadits Mutawatir = hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang mustahil bersepakat berdusta.

Hadits Ahad = hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua orang, atau lebih yang jumlahnya tidak memenuhi persyaratan hadits mutawatir

Hadits Masyhur = hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, tetapi tidak mencapai derajat mutawatir

Hadits Qudsi = hadits yang matannya (isi/redaksinya) berasal dari Nabi, sedangkan maknanya dari Allah yang diberikan kepada beliau melalui ilham atau mimpi

Hadits Munkar = hadits yang menyendiri dalam periwayatannya, dan diriwayatkan oleh orang yang banyak berbuat salah dan lupa. Atau hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tidak tsiqah, serta bertentangan dengan riwayat yang tsiqah.

Asbabul Wurud = hal-hal yang menyebabkan Nabi menyampaikan haditsnya, baik berupa perintah, larangan, dan yang lainnya.

Adil = seorang Muslim yang baligh, berakal, bertakwa, menjauhi dosa-dosa kecil, dan meninggalkan perbuatan yang mubah (boleh-boleh saja) demi menjaga kehormatan diri (muru’ah)

Dhabith = orang yang kuat ingatannya, hafal dan memahami apa yang diriwayatkan dengan baik, serta mampu menyampaikan riwayat tersebut seperti apa yang diterimanya

Illat = sebab yang tersembunyi yang dapat mengakibatkan cacatnya suatu hadits

Sanad = jalan yang mengantarkan kepada matan (redaksi) hadits. Atau silsilah orang yang meriwayatkan hadits yang mengantarkan kepada matan hadits.

Sabtu, 11 April 2009

Struktur Atom

A. Partikel-Partikel Penyusun Atom

1. Elektron.

Tabung katode terbuat dari dua kawat yang di beri potensial listrik yang cukup besar dalam tabung kaca sehingga dapat terjadi perpendaran cahaya. J.Plucker menyimpulkan Bahwa sinar katode mempunyai sifat :

1. Merambat lurus dari kutub negatif ke kutub positif.

2. Bermuatan negatif

3. Sifat sinar katode tidak di pengaruhi oleh jenis kawat elektrode yang di pakai, jenis gas dalam tabung dan bahan yang di gunakan untuk menghasilkan arus listrik.

Pada tahun 1879 William Crookes menemukan tabung katode yang lebih baik. Maka JJ. Thompson memastikan bahwa sinar katode merupakan partikel sebab dapat memutarkan baling-baling yang di letakkan di antara katode dan anode. JJ. Thompson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom ( Partikel Sub Atom ) yang bermuatan negatif dan di sebut elektron.

Teori Atom Thompson:

Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamnya tersebar muatan negatif elektron.

Penyelidikan lebih lanjut di lakukan oleh Robert A. Milikan dan berhasil menemukan muatan setiap tetes minyak, yaitu kelipatan dari bil yang sangat kecil yaitu 1,59 x 10-19 c. dan kemudian di sebut dengan satuan muatan elektron

2. Inti Atom

Pada tahun 1886 Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng sinar katodenya. Dan Goldstein menemukan sinar yang arahnya berlawanan dengan sinar katode melalui lubang katode tersebut. Sinar ini melewati lubang (kanal) maka sinar ini di sebut sinar kanal.

Pada tahun 1898, wilhelm Wien menunjukkan bahwa sinar kanal merupakan partikel yang bermuatan positif. Sinar kanal di sebut proton, dari penelitian terhadap atom hidrogen dapat di tentukan bahwa massa proton adalah 1.837 kali massa elektron. Untuk mengetahui partikel-partikel tersebut Ernest Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Ernest Marsden) melakukan percobaan yang di kenal dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas.

Dan dapat di simpulkan antara lain :

  1. Atom bukan bola pejal, karena hampir semua partikel di teruskan.
  2. Jika lempengan emas tersebut di anggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka di dalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif
  3. Berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan di belokkan jika perbandingan tersebut nerupakan perbandingan diameter, maka di dapatkan ukuran inti kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom secara keseluruhan

Model atom Rutherford mengusulkan model atom yang di kenal sebagai Atom Rutherford yang menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif di kelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.

Rutherford memperkirakan jari-jari atom kira-kira 10–8 cm dan jari-jari inti kira-kira 10-13 cm. yang di buktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932, berdasarkan perhitungannya terhadap massa atom dan percobaan hamburan partikel alfa terhadap boron dan parafin partikel atom yang menyusun atom di sebut neutron, jadi di dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan.

Partikel-partikel dasar penyusun atom :


Partikel



Massa eksak

(gram)



Massa relatif

(amu)


Muatan eksak

(Coulomb)


Muatan relatif

(sme)


Elektron



Proton



Neutron


9,1100.10–28


1,6726 .10–24



1,6750.10–24

0


1


1

– 1,6 . 10–19


+1,6 . 10–19



0

– 1


+1



0




B. Tanda Atom

Proton merupakan partikel khas suatu atom, artinya atom akan mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan atom lain, jadi nomor atom menunjukkan jumlah proton yang di miliki oleh suatu atom.

Massa atom merupakan massa dari seluruh partikel penyusun atom. Jumlah proton dan neutron selanjutnya di sebut nomor massa dari suatu atom. atom-atom suatu unsur dapat mempunyai nomor massa yang berbeda karena jumlah neutron dalam atom tersebut berbeda. Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai nomor massa atom yang berbeda yang di sebut isotop.


A X Z

Keterangan :

X = Lambang Unsur

A = Nomor Massa (Jumlah proton + Jumlah Neutron)

Z = Nomor Atom (Jumlah proton)

Contoh :

23ΙΙNa Artinya: Isotop Na mempunyai nomor atom II dan nomor massa 23

Jumlah proton = II

Jumlah Elektron = II

Jumlah Newton = 23 – II = 12.


C. Konfigurasi Elektron

Niels Bohr melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen berhasil memberi gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Niels berhasil menyusun model atom yang di kenal sebagai “Model Atom Bohr”.

Menurut model atom Bohr. Elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang di sebut kulit elektron. Atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yan terletak paling dalam, semakin keluar besar nomor kulitnya dan makin tinggi tingkat energinya.

Tiap-tiap kulit elektron hanya dapat di tempati elektron maksimum 2n2, dengan n adalah nomor kulit.

“Kulit dan jumlah elektron maksimum”


Nomor kulit

Nama kulit

Jumlah elektron Maksimum

1

2

3

4

5

6

7

K

L

M

N

O

P

Q

2 elektron

8 elektron

18 elektron

32 elektron

50 elektron

72 elektron

98 elektron


Contoh :

12 Mg : 2 8 2

19 K : 2 8 8 1


D. Perkembangan Model Atom

John Dahlton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut :

  1. Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat di bagi lagi yang di sebut dengan atom.
  2. Atom-atom terdiri dari unsur-unsur yang sama akan mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda akan mempunyai sifat yang berbeda pula.
  3. Terjadi perubahan susunan atom-atom dalam zat tersebut.

Berdasarkan percobaannya tentang sifat listrik suatu zat, maka JJ. Thompson berkesimpulan bahwa atom merupakan bola pejal yang bermuatan negatif. Selanjutnya dari fakta percobaan di simpulkan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, di kelilingi elektron pada jarak yang sangat jauh. Elektron tidak tertarik kedalam inti karena gaya tarik ini di lawan oleh gaya sentrifugal dari elektron yang bergerak melingkar.

Teori Rutherford bertentangan dengan teori Maxwell tentang mekanika, yang menyatakan bahwa bila ada partikel bermuatan bergerak melingkar akan kehilangan energi, sehingga yang bergerak melingkar akan kehilangan energi pula hingga akhirnya akan mudah tertarik oleh inti dan bentuk lintasan makin mendekat ke inti atom.

Kelemahan model atom Rutherford di perbaiki oleh Niels berdasarkan hasil percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa selama mengelilingi inti atom, elektron tidak kehilangan energi dan berada pada tingkat-tingkat energi tertentu yang di sebut orbit atau kulit elektron.

Namun penemuan Heisenberg tentang dualisme materi dan energi menunjukkan bahwa model atom Bohr tidak tepat lagi. Bersama dengan Schrodinger membuat model atom yang lebih di kenal dengan model atom mekanika gelombang atau atom modern, menurut model atom ini, elektron tidak dapat di pastikan tempatnya, hanya dapat di tentukan keboleh jadiannya (kemungkinan) terbesar elektron ada di sebut Orbital

Hidro karbon dan Minyak bumi

Senyawa hidro karbon dan minyak bumi

A. Mengenali senyawa karbon dan sumbernya

1. Mengenali senyawa karbon

pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan arang atau karbon, sedangkan pembakaran sempurna akan menghasilkan gas CO2, untuk mengenalinya di lakukan dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran ke dalam air kapur {Ca(OH)2} atau air barit atau {Ba( OH )2}.

Hasil pembakaran sempurna senyawa karbon berupa gas CO2 dan gas terseut dapat mengeruhkan air kapur atau air barit karena terjadi reaksi :

CO2(g) + Ca(OH)2 CaCO3(s)

jadi, bila gas hasil pembakaran tersebut mengeruhkan air kapur atau air barit berarti senyawa yang di bakar mirip senyawa karbon

2.Sumber senyawa karbon

Senyawa karbon berasal dari berbagai sumber, antara lain :

a. Tumbuhan dan hewan

b. Batu bara

c. Gas alam dan minyak bumi

B. Senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik.

Senyawa karbon yang hanya dapat dibuat (disentesis) oleh tubuh (organ) makhluk hidup di sebut senyawa organik, sedangkan senyawa yang dapat di buat (disentesis) di luar tubuh makhluk hidup senyawa anorganik.

senyawa karbon organik dan senyawa anorganik di dasarkan kepada sifat dan strukturnya

Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik


Perbedaan

Senyawa karbon organik

Senyawa karbon anorganik

Kestabilan terhadap pemanasan


Kelarutan.


Titik lebur & titik didih


Kereaktifan


struktur

Mudah terurai atau berubah struktur.

Umumnya sukar larut dalam Pelarut polar, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar.

Umumnya relatif rendah.

Kurang reaktif (sukar bereaksi) dan jika beraksi cenderung lambat.

Mempunyai rantai atom karbon

Stabil pada pemanasan.

Mudah larut dalam pelarut polar.

Ada yang sangat tinggi tetapi ada pula yang sangat rendah.


Reaktif dan umumnya berlangsung cepat.


Tidak mempunyai rantai atom karbon.

C. Sifat khas dari atom karbon

Sifat khas dari atom karbon yaitu antara lain :

  1. Mempunyai nomor atom 6, dengan elektron vol. 4
  2. Atom karbon dengan keempat tangan ikatan itu dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan, antara lain :

a.. Berdasarkan jumlah ikatan.

1). Ikatan rangkap tunggal

2). Ikatan rangkap dua

3). Ikatan rangkap tiga

b. Berdasarkan bentuk ranainya :

1). Rantai terbuka ( Alifatis)

2). Rantai tertutup ( siklis )

3). Kedudukan atom karbon dalam rantai karbon.

Kedudukan rantai karbon di bedakan menjadio empat macam, yaitu :

a). atom karbon primer

b). atom karbon sekunder

c). atom karbon tersier

d). atom karbon kuarterner

D. Hidrokarbon.

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon di bedakan menjadi 1. Hirokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada ranai karbonnya semua berikatan tungggal, di sebut juga sebagai alkana.

2. Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidro karbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua ( alkana ) dan rangkap tiga ( Alkana).


Minyak bumi

Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa penyusun utamanya berupa hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana dan aromatis.

Komposisi minyak bumi


Jenis senyawa

Jumlah Presentase

Contoh

Hodrokarbon


Senyawa belarang


Senyawa Nitrogen

Senyawa Oksigen


Organo Logam

90 – 99 %


0,1 – 7 %


0,01 – 0,9 %

0,01 – 0,4 %


Sangat kecil

Alkana,Siklo Alkana, Aromatis

Tio Alkana (R–S–R)

Alkanatiol (R–S–R)

Pirol (C4H5N)

Asam Karboksilat(RCOOH),

Senyawa Logam Nikel

*proses pembentukan miyak bumi

Menurut teori dupleks :

Minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati, akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

Minyak bumi di kelompokkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Deposit minyak bumi di indonesia pada umumnya terdapat di daerah pantai atau lepas panai, yaitu pantai utara jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon). Daerah sumatera bagian utara dan timur (Aceh, Riau). Daerah kalimantan bagia timur (Tarakan, Balikpapan) dan daerah kepala burung (Papua).


Pengelolaan minyak bumi

A. Pengelolaan tahap pertama ( primary processing ).

Pada tahap pertama ini di lakukan proses “ dostilasi Be, pada proses distilasi bertingkat ini meliputi :

a. Fraksi pertama : menghasilkan gas elpiji di gunakan untuk bahan bakar kompor gas, atau mobil dengan BBG

b. Fraksi kedua : sering di sebut nafta (Gas Bumi ), nafta ini tidak dapat langsung digunakan, tetapi di olah pada tahap kedua untuk di jadikan bensin (premium) atau bahan petrokimia, nafta sering juga di sebut dengan bensin berat.

c. Fraksi ketiga : dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan Avtur (Bahan bakar pesawat jet)

d. Fraksi keempat : dibuat menjadi solar, digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.

e. Fraksi kelima : disebut residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat di olah lebih lanjut pada pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

B. pengolahan tahap kedua

Proses ini merupakan lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap kedua

Proses-proses ini meliputi :

a. perengkahan (Cracking) : Di lakukan perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon, yang meliputi perengkahan (pemecahan rantai). Alkilasi (pembentukan alkil), polimerasi, reformasi dan isomerisasi

b. Proses ekstrasi : pembersihan produk dengan menggunakan pelarut.

c. Proses kristalisasi : proses pengolahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya.

d. Pembersihan dan kontaminasi : proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi sehingga kotoran-kotoran ini harus di bersihkan dengan menambahkan soda kaustik (NaOH) tanah liat atau proses Hidrogenesi.

Kamis, 09 April 2009

MESIN HIDUP MANUSIA

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. (Surat Al-Infithar 6-7)

Otak/Komputer. Setiap neuron (sel saraf) terdiri dari satuan-satuan yang hanya bertanggung jawab untuk meneruskan informasi. Satu otak saja bisa memproses kerja yang sama dengan 4,5 juta transistor pada mikroprosesor modern. Jumlah jutaan ini menjadi tak berarti jika dibandingkan dengan sepuluh miliar neuron-neuron yang sangat tangguh dalam memindahkan informasi dalam otak. Tambahan lagi, tidak ada produk industri yang mampu meniru pengenal rasa dan bau seperti dalam otak.

Hormon/Surat. Segala hal dalam tubuh merupakan suatu bentuk komunikasi. Banyak pesan dalam bentuk hormon yang tersusun atas molekul-molekul besar. Tidak ada alat penerima pada paket-paket pesan yang dibawa hormon, molekul yang berlalu-lalang bebas dalam sistem peredaran darah dan di antara sel-sel neuron. Akan tetapi, paket-paket tersebut senantiasa mencapai tempatnya karena alat-alat tubuh yang menerima pesan tersebut dilengkapi dengan sensor-sensor khusus.

Otot dan Pengeluaran Keringat/AC. Gerakan otot menyebabkan pemanasan tubuh dalam cuaca dingin. Otot-otot dapat menyebabkan 90% panas tubuh dengan cara ini. Pengeluaran keringat, di pihak lain, berguna sebagai cara pendingin melawan pemanasan berlebihan. Dua sistem penyeimbang ini bekerja bersama untuk mempertahankan suhu tubuh yang mantap. Sistem ini bekerja jauh lebih cepat dan tepat melebihi sistem AC yang ada.

Sistem Kekebalan/Angkatan Bersenjata. Tubuh kita dipertahankan oleh sekitar 200 juta sel-sel darah putih. Seperti halnya tentara, sel-sel darah ini memiliki sistem intelijen, persenjataan mematikan, dan strategi pertempuran khusus. Namun, tidak ada tentara di dunia yang setepat waktu dan sesempurna serta seberhasil sistem kekebalan.

Sel/Mesin. Sel adalah mesin yang sangat efisien menggunakan energi. Sel menggunakan molekul-molekul kecil yang disebut ATP untuk bahan bakar. Efisiensinya dalam pembakaran bahan bakar ini lebih besar dibanding mesin mana pun yang dikenal manusia. Di samping itu, sel-sel ini secara serentak mengerjakan berbagai tugas berbeda, yang tak mampu ditangani mesin mana pun yang dibuat manusia.

Tangan/eksavator (mesin penggali). Tangan bekerja seperti pengungkit. Poros pendukungnya adalah siku, dan di sekelilingnya otot-otot mendukung gerakan melalui pengerutan dan istirahat. Eksavator juga bekerja dengan cara yang sama. Jika eksavator mengerahkan kekuatan yang sama pada semua ragam berat beban, otot-otot tangan justru dapat mengendalikan besarnya kekuataan yang diberikan.

Kerangka Tubuh/Rangka Mobil. Ada dua akibat utama yang mungkin terjadi pada sistem apa pun yang menerima guncangan. Hal ini bisa menyebabkan lubang atau menyebabkan bagiannya patah. Rangka makhluk hidup dan rangka mobil telah dirancang untuk mengurangi guncangan pada tubuh. Namun, rangka mobil kemampuannya tidak seperti tulang yang dapat memperbaiki dirinya sendiri.

Mata/Kamera. Retina mata adalah alat yang paling peka cahaya di antara seluruh zat. Berbagai jenis sel sensor telah dibuat dengan posisi terbaik untuk menangkap gambar dalam fotografi. Namun, mata justru secara otomatis menyesuaikan fokus dan penglihatan atas kekuatan cahaya luar. Oleh karena itu, mata jauh lebih unggul dari seluruh kamera.

Telinga/Hi-Fi Stereo. Rambut yang sangat halus dalam telinga bagian dalam manusia mengubah suara menjadi sinyal-sinyal listrik seperti pada mikrofon. Telinga hanya bisa merasakan suara antara frekuensi 20 hingga 20.000 Hz. Spektrum ini paling tepat untuk manusia. Seandainya manusia mendapat spektrum yang lebih besar, kita akan dapat mendengar langkah-langkah kaki semut hingga suara frekuensi tinggi di atmosfer. Keadaan ini tidak akan nyaman bagi manusia sama sekali, karena terus-menerusnya kebisingan.

Jantung/Sistem Pompa. Jantung mulai berdetak dalam rahim ibu dan terus berdetak pada tingkat yang beragam, 70-200 kali per menit tanpa istirahat sepanjang hidup. Selama tiap detakan, jantung bisa istirahat sekitar setengah detik. Jantung berdetak sekitar 10.000 kali sehari. Jantung milik manusia seberat 132 pon (60 kilogram) memompa sekitar 1,7 galon (6,5 liter) darah setiap hari. Seumur hidup, jantung memompa cukup darah untuk mengisi 500 kolam renang dengan isi 300 kubik meter. Pompa-pompa buatan tidak pernah bisa bekerja begitu lama tanpa perbaikan menyeluruh.

Ginjal/Sistem Pengolahan Limbah. Ginjal manusia menyaring sekitar 37 galon (140 liter) darah setiap hari, melalui satu juta unit penyaringan kecil yang disebut nefron, dan terus berlanjut hingga sekitar delapan puluh tahun tanpa istirahat. Pusat pengolahan limbah yang dirancang untuk limbah industri bisa menangani jumlah yang jauh lebih besar, tapi usianya angat pendek. Lebih lanjut, campuran kimiawi zat yang disaringnya jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan darah. Ginjal jauh lebih rumit dan efisien dibanding tempat tempat pengolahan limbah mana pun.

Sabtu, 04 April 2009

Koloni Rayap dan Sistem Pertahanan Kimiawi

Rayap merupakan makhluk kecil menyerupai semut yang hidup dalam kelompok (koloni) yang ramai. Mereka membangun sarang menakjubkan yang menjulang tinggi di atas permukaan tanah, sehingga merupakan sebuah keajaiban tersendiri dalam gaya bangunannya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah para pembuat bangunan tinggi megah itu adalah rayap pekerja, yang benar-benar buta.

Bentuk bangunan sarang rayap menunjukkan sistem yang rumitnya luar biasa. Ada satuan-satuan prajurit khusus dalam kelompok rayap yang bertanggung jawab dalam hal pertahanan. Rayap prajurit juga dilengkapi dengan persenjataan berat yang mengagumkan. Jika beberapa rayap bertugas sebagai prajurit perang, yang lain menjadi rayap patroli, sedang lainnya lagi menjadi “pasukan khusus berani mati”. Dari penjagaan ratu yang mengerami telur hingga pembangunan terowongan dan dinding-dinding atau memanen jamur yang mereka semaikan, setiap tugas di dalam sarang rayap tergantung pada ketangguhan prajurit dalam bertahan.

Kelangsungan hidup kelompok tergantung pada keberadaan raja dan ratu rayap yang melakukan tugas perkembangbiakan. Ratu rayap membesar sejak pembuahan pertama. Panjangnya dapat mencapai 3,5 inci (9 sentimeter), dan terlihat layaknya sebuah mesin perkembangbiakan. Ia tidak dapat bergerak dengan mudah. Karena ia tidak dapat melakukan apa pun kecuali bertelur, ada petugas khusus yang hanya bertugas merawatnya dengan memberi makan dan membersihkannya. Ia bertelur sebanyak tiga puluh ribu telur per hari, yang berarti hampir sepuluh juta telur sepanjang hidupnya.

Karena mandul, rayap pekerja bertugas mengurus rumah tangga kelompok. Jangka waktu kehidupannya mulai dari dua hingga empat tahun. Kelompok tertentu membangun dan menjaga sarang rayap. Sisanya mengawasi telur, rayap yang baru menetas, dan sang ratu.

Seluruh anggota kelompok tinggal bersama dalam masyarakat yang teratur. Anggota masyarakat ini berkomunikasi melalui indera seperti penciuman dan perasa, tempat sinyal kimiawi saling bertukar. Makhluk yang tuli, bisu dan buta ini bekerja dan saling bekerja sama dalam melakukan tugas-tugas yang rumit seperti membangun sarang, berburu, menguntit buruan, memberi peringatan, dan manuver pertahanan, dengan menggunakan sinyal-sinyal kimiawi.

Musuh terbesar rayap adalah kelompok semut dan hewan pemakan semut. Ketika suatu kelompok rayap mendapat serangan dari pemangsa itu, suatu senjata bunuh diri khusus dilancarkan. Rayap-rayap Afrika adalah prajurit tangguh yang dilengkapi dengan gigi setajam silet. Mereka menyayat tubuh penyerang hingga terpotong-potong.

Satu-satunya penghubung antara sarang rayap dengan dunia luar adalah lorong-lorong seukuran tubuh seekor rayap. Untuk melalui lorong ini setiap rayap di terowongan ini memerlukan “izin.” Rayap prajurit “penjaga” yang berada di pintu dapat dengan mudah mengenali jika penyusup ternyata adalah anggota kelompok dari penciuman mereka. Kepala seekor rayap juga bisa berguna sebagai penyumbat terowongan ini, yang ukurannya tepat sama. Jika ada serangan, rayap benar-benar menggunakan kepalanya untuk menutup lubang dengan masuk dari belakang dan terjebak di pintu-pintu masuk.

Pengorbanan Diri Rayap

Cara lain untuk mempertahankan diri yang sering digunakan rayap adalah dengan suka rela mengorbankan kehidupan mereka untuk mengamankan koloni dan mencelakai musuh. Beberapa jenis rayap melakukan serangan bunuh diri ini dengan beragam cara, contohnya, suatu jenis tertentu yang hidup di hutan hujan di Malaysia, cukup menarik dalam hal ini. Rayap-rayap tersebut seperti “bom berjalan” karena bentuk tubuh dan perilakunya. Suatu kantung khusus di tubuhnya mengandung senyawa kimiawi yang menyebabkan musuhnya lumpuh. Jika diserang, ketika dijebak dengan kasar oleh seekor semut atau penyusup lain, rayap mengecilkan otot lambungnya dan mengeluarkan jaringan getah benting, yang menjerakan sang pemangsa dengan cairan kuning kental. Rayap pekerja di Afrika dan Amerika Selatan juga menggunakan cara yang serupa. Ini benar-benar serangan bunuh diri karena alat bagian dalam makhluk ini akan rusak parah karenanya dan makhluk ini mati segera setelahnya.

Jika terjadi serangan yang dahsyat, maka rayap pekerja akan ikut bertempur untuk membantu para prajurit.

Kerjasama dalam kelompok rayap dan pengorbanan diri seperti itu menggugurkan pernyataan paling mendasar dari Darwinisme bahwa “setiap makhluk hidup untuk kepentingan pribadinya semata.” Bahkan, contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa makhluk ini diatur dengan cara yang mengagumkan. Misalnya, mengapa seekor rayap ingin menjadi penjaga? Jika ia memiliki pilihan, mengapa ia memilih tugas yang terberat yang mengorbankan dirinya? Jika saja ternyata ia dapat memilih, ia akan memilih tugas yang termudah dan paling kecil tingkat kesulitannya. Meskipun kita menganggap bahwa ia memutuskan untuk mengorbankan dirinya demi pertahanan, mustahil baginya mewariskan perilaku ini kepada keturunan selanjutnya melalui gen mereka. Kita mengetahui bahwa rayap pekerja mandul dan tidak mampu menghasilkan keturunan penerus apa pun.

Hanya Yang Menciptakan rayaplah yang telah merancang kehidupan koloni sesempurna itu dan telah menganugerahkan kepada kelompok rayap di dalamnya tanggung jawab yang berbeda-beda. Rayap penjaga pun dengan sungguh-sungguh menyelesaikan tugas yang telah Allah ilhamkan kepada mereka. AlQur’an menyatakan bahwa:

ِ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

…Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya… (Surat Hud: 56)

Sistem Pencegah Penggumpalan

Rayap menggunakan sistem khusus yang diciptakan di dalam tubuhnya untuk melaksanakan pertahanan maupun pengorbanan diri secara alamiah. Misalnya, sejumlah rayap menyemprotkan zat kimia beracun pada luka yang ditimbulkan akibat gigitan. Ada pula yang menggunakan teknik “mengoles” yang menarik. Mereka mengoleskan racun ke tubuh musuhnya dengan menggunakan bibir atas layaknya kuas. Beberapa rayap menggunakan lem beracunnya ke arah penyerang dengan cara “menyemprot.”

Pertahanan sarang rayap merupakan tanggung jawab kelompok betina dalam jenis rayap Afrika. Rayap-rayap betina ini mandul dan merupakan tentara yang berukuran kecil jika dibanding lainnya. Pengawal keluarga raja yang berukuran lebih besar, melindungi larva lalat muda serta pasangan raja dan ratu dengan mencegah adanya penyusup yang memasuki ruang utama. Prajurit yang lebih kecil membantu rayap pekerja dalam mengumpulkan makanan dan memperbaiki sarang.

Rayap pengawal keluarga raja diciptakan untuk bertempur. Mereka memiliki kepala seperti perisai serta rahang bawah yang setajam silet, yang dirancang untuk pertahanan. Sepuluh persen dari berat tubuh prajurit utama terdiri atas cairan khusus. Cairan ini tersusun atas hidrokarbon rantai terbuka (alkena dan alkana) dan tersimpan di dalam suatu kantung yang berada di bagian depan tubuhnya. Rayap penjaga keluarga raja mengeluarkan cairan kimia ini ke dalam luka yang dibuatnya pada musuhnya dengan menggunakan rahang bawah mereka.

Apakah sesungguhnya pengaruh yang diakibatkan cairan yang disemprotkan kepada musuhnya itu? Para peneliti menemukan sebuah kenyataan yang mengherankan ketika mencari jawaban pertanyaan tersebut. Cairan yang disemprotkan oleh rayap ini bertujuan mencegah penggumpalan darah pada tubuh musuhnya. Pada tubuh semut terdapat cairan yang disebut “hemolimfa” yang berperan sebagai darah. Bila terdapat luka terbuka pada tubuhnya, maka suatu zat kimia lain memulai proses pembekuan darah dan memungkinkan luka sembuh. Cairan kimia dari rayap ini menjadikan bahan kimia pembeku darah ini tidak berfungsi.

Keberadaan sistem penggumpalan di dalam tubuh serangga mungil seperti semut ini adalah bukti lain akan adanya penciptaan. Ajaibnya, rayap tidak hanya menghasilkan cairan yang dapat melumpuhkan sistem tersebut, namun juga memiliki alat tubuh yang mampu mengantarkan cairan tersebut secara efektif. Tentunya keselarasan sempurna seperti ini tidak mungkin dijelaskan dengan peristiwa “kebetulan” dengan cara apa pun juga. Rayap tentu bukanlah ahli kimia, yang memahami seluk beluk sistem penggumpalan darah pada semut atau membuat rumusan senyawa kimia untuk melumpuhkan sistem tersebut. Rancangan tak bercacat ini tidak diragukan lagi merupakan bukti nyata yang lain bahwa makhluk ini telah diciptakan oleh Allah.

Senjata Rayap

Kita dapat menemukan banyak contoh serupa lain mengenai rancangan sempurna di dunia rayap. Rayap prajurit dari suatu keluarga rayap membunuh musuhnya dengan mengoleskan racun ke tubuh musuhnya. Untuk melakukannya lebih ampuh lagi, mereka dikaruniai rahang bawah yang lebih kecil serta bibir atas yang mirip kuas. Para prajurit ini juga menghasilkan sekaligus menyimpan bahan kimia anti serangga lain. Prajurit tertentu mampu menyimpan cairan pertahanan tersebut yang meliputi 35% dari berat tubuhnya, yang cukup untuk membunuh ribuan semut.

Rayap Prorhinotermes yang hidup di Florida diciptakan mempunyai teknik pengolesan racun. Mereka menggunakan bahan kimia bernama “nitroalkana” sebagai racun. Banyak rayap lain yang juga menggunakan cara ini, yang meliputi penggunaan racun, tetapi yang mengejutkan adalah bentuk kimiawi berbeda dari seluruh racun ini. Contohnya, rayap Schedorhinotermes dari Afrika menggunakan “vinil keton” sebagai racun. Rayap Guyana menggunakan “B-Ketoaldehida” sedangkan rayap Armitermes menggunakan “untaian molekul” sebagai racun dan bahan kimia yang disebut “ester” atau “laktona” sebagai senjata mereka. Seluruh racun tersebut segera bereaksi terhadap molekul makhluk hidup sehingga menyebabkan kematian.

Pada kening keluarga rayap Nasutitermitinae terdapat tonjolan menyerupai moncong pipa yang memiliki kantong khusus di dalamnya. Dalam keadaan bahaya, rayap membidikkan moncong pipa ini ke arah musuh dan menyemprotkan cairan beracun. Senjata ini bekerja layaknya sebuah meriam kimia.41

Menurut teori evolusi, kita harus menerima anggapan bahwa “rayap purba” tidak memiliki sistem yang menghasilkan senyawa kimiawi di dalam tubuhnya dan bahwa hal itu kemudian akan terbentuk dengan sendirinya melalui serangkaian peristiwa kebetulan. Padahal jelas, anggapan tersebut sangat tidak masuk akal. Agar sistem senjata beracun tersebut bekerja dengan baik, tidak hanya zat kimia itu sendiri, melainkan juga alat-alat tubuh yang menangani senyawa kimia ini perlu bekerja secara sempurna. Selain itu, alat-alat ini harus terpisah dengan cukup baik sehingga tidak ada racun yang tersemprot di dalam tubuhnya sendiri. Kantung penyemprot juga harus terbentuk dengan baik dan dipisahkan pula. Pipa penyemprot selanjutnya membutuhkan sistem penggerak yang didorong oleh otot-otot terpisah.

Semua alat-alat tubuh tersebut tidak mungkin telah terbentuk dalam proses evolusi seiring perjalanan waktu mengingat kurangnya satu bagian saja akan menyebabkan keseluruhan sistem tidak bisa digunakan, sehingga menyebabkan punahnya rayap. Oleh karena itu, satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah: “sistem senjata kimia” tersebut telah diciptakan sekaligus pada saat yang sama. Dan ini membuktikan bahwa ada “perancangan” secara sengaja di seluruh hal tersebut, yang disebut “penciptaan.” Sebagaimana semua makhluk lain di alam, rayap juga telah diciptakan seketika. Allah, Penguasa Alam Raya, menciptakan pusat penghasil racun di dalam tubuh mereka dan mengilhami mereka cara terbaik untuk menggunakan kemampuan ini. Hal ini diterangkan dalam sebuah ayat sebagai berikut:

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana (Surat Al Hasyr: 24)