Hadits Shahih = hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh periwayat yang adil, dhabit, tidak terdapat kejanggalan (syadz) dan tidak mengandung kecacatan (illat)
Hadits Muttafaq’ Alaih = hadits shahih yang sanadnya disepakati oleh Bukhari dan Muslim
Hadits Hasan = hadits yang sanadnya bersambung dari permulaan sampai akhir. Diriwayatkan oleh orang-orang yang adil tetapi kurang dari segi ke-dhabithan-nya, tidak mengandung kejanggalan (syadz) dan cacat (illat)
Hadits Dhaif = hadits yang tidak memenuhi satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih atau hasan
Hadits Matruk = hadits yang derajatnya di bawah hadits dhaif dan di atas hadits maudhu”
Hadits Maudhu’ = hadits yang dibuat oleh seorang pendusta yang disandarkan kepada Rasulullah saw, baik disengaja maupun tidak
Hadits Marfu’ = hadits yang disandarkan kepada Rasulullah saw berupa perkataan, perbuatan, dan persetujuan (taqrir) beliau, baik sanadnya bersambung maupun terputus
Hadits Mauquf = hadits yang disandarkan kepada sahabat berupa perkataan dan perbuatan, baik sanadnya bersambung maupun terputus
Hadits Maqthu’ = hadits yang disandarkan kepada tabiin dan tabiut tabiin, baik perkataan, perbuatan, maupun lainnya
Hadits Mutawatir = hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang mustahil bersepakat berdusta.
Hadits Ahad = hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua orang, atau lebih yang jumlahnya tidak memenuhi persyaratan hadits mutawatir
Hadits Masyhur = hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, tetapi tidak mencapai derajat mutawatir
Hadits Qudsi = hadits yang matannya (isi/redaksinya) berasal dari Nabi, sedangkan maknanya dari Allah yang diberikan kepada beliau melalui ilham atau mimpi
Hadits Munkar = hadits yang menyendiri dalam periwayatannya, dan diriwayatkan oleh orang yang banyak berbuat salah dan lupa. Atau hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tidak tsiqah, serta bertentangan dengan riwayat yang tsiqah.
Asbabul Wurud = hal-hal yang menyebabkan Nabi menyampaikan haditsnya, baik berupa perintah, larangan, dan yang lainnya.
Adil = seorang Muslim yang baligh, berakal, bertakwa, menjauhi dosa-dosa kecil, dan meninggalkan perbuatan yang mubah (boleh-boleh saja) demi menjaga kehormatan diri (muru’ah)
Dhabith = orang yang kuat ingatannya, hafal dan memahami apa yang diriwayatkan dengan baik, serta mampu menyampaikan riwayat tersebut seperti apa yang diterimanya
Illat = sebab yang tersembunyi yang dapat mengakibatkan cacatnya suatu hadits
Sanad = jalan yang mengantarkan kepada matan (redaksi) hadits. Atau silsilah orang yang meriwayatkan hadits yang mengantarkan kepada matan hadits.
Hadits Muttafaq’ Alaih = hadits shahih yang sanadnya disepakati oleh Bukhari dan Muslim
Hadits Hasan = hadits yang sanadnya bersambung dari permulaan sampai akhir. Diriwayatkan oleh orang-orang yang adil tetapi kurang dari segi ke-dhabithan-nya, tidak mengandung kejanggalan (syadz) dan cacat (illat)
Hadits Dhaif = hadits yang tidak memenuhi satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih atau hasan
Hadits Matruk = hadits yang derajatnya di bawah hadits dhaif dan di atas hadits maudhu”
Hadits Maudhu’ = hadits yang dibuat oleh seorang pendusta yang disandarkan kepada Rasulullah saw, baik disengaja maupun tidak
Hadits Marfu’ = hadits yang disandarkan kepada Rasulullah saw berupa perkataan, perbuatan, dan persetujuan (taqrir) beliau, baik sanadnya bersambung maupun terputus
Hadits Mauquf = hadits yang disandarkan kepada sahabat berupa perkataan dan perbuatan, baik sanadnya bersambung maupun terputus
Hadits Maqthu’ = hadits yang disandarkan kepada tabiin dan tabiut tabiin, baik perkataan, perbuatan, maupun lainnya
Hadits Mutawatir = hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang mustahil bersepakat berdusta.
Hadits Ahad = hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua orang, atau lebih yang jumlahnya tidak memenuhi persyaratan hadits mutawatir
Hadits Masyhur = hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, tetapi tidak mencapai derajat mutawatir
Hadits Qudsi = hadits yang matannya (isi/redaksinya) berasal dari Nabi, sedangkan maknanya dari Allah yang diberikan kepada beliau melalui ilham atau mimpi
Hadits Munkar = hadits yang menyendiri dalam periwayatannya, dan diriwayatkan oleh orang yang banyak berbuat salah dan lupa. Atau hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tidak tsiqah, serta bertentangan dengan riwayat yang tsiqah.
Asbabul Wurud = hal-hal yang menyebabkan Nabi menyampaikan haditsnya, baik berupa perintah, larangan, dan yang lainnya.
Adil = seorang Muslim yang baligh, berakal, bertakwa, menjauhi dosa-dosa kecil, dan meninggalkan perbuatan yang mubah (boleh-boleh saja) demi menjaga kehormatan diri (muru’ah)
Dhabith = orang yang kuat ingatannya, hafal dan memahami apa yang diriwayatkan dengan baik, serta mampu menyampaikan riwayat tersebut seperti apa yang diterimanya
Illat = sebab yang tersembunyi yang dapat mengakibatkan cacatnya suatu hadits
Sanad = jalan yang mengantarkan kepada matan (redaksi) hadits. Atau silsilah orang yang meriwayatkan hadits yang mengantarkan kepada matan hadits.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar