Awal abad ke-20 para ahli meyakini kebenaran bahwa model atom yang menggambarkan atom terdiri atas inti atom yang berukuran kecil dan elektron-elektron yang berada sebagai awan di seputar inti atom. Inti atom terdiri atas proton dan neutron, sehingga dapat di katakan bahwa partikel penyusun inti atom adalah sebagai berikut.
a. atom terdiri atas tiga macam partikel dasar yaitu proton, neutron dan elektron
b. proton dan neutron berada dalam inti atom
c. elektron berada dalam ruang seputar inti
Elektron:
Pada tahun 1897 JJ Thomson melakukan suatu eksperimen dengan mengamati dua pelat elektrode dalam tabung vakum. Ketika kedua pelat tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi, dari elektrode negatif (katode) dijalarkan sinar menuju ke elektrode positif (anode. Sinar yang keluar dari katode dibelokkan oleh muatan listrik ke arah kutub positif.
Partikel yang bermuatan listrik negatif tersebut oleh JJ Thomson disebut elektron dan diberi lambang e dengan muatan -1 dan massa 0.
Proton:
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein, ahli fisika bangsa jerman, melakukan eksperimen dengan tabung sinar katode yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang di tengah keping katode. Ternyata ada seberkas sinar berbeda dengan sinar katode yang melewati lubang katode dan bergerak dari arah anode. Sinar itu disebut sinar terusan atau sinar saluran atau sinar anode atau sinar positif. Kemudian pada tahun 1920 partikel tersebut dinamakan proton oleh Rutherford, lambang proton p dengan muatan +1 dan massa 1.
netron:
Pada tahun 1932 James Chadwick, ahli fisika kebangsaan Inggris melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis Rutherford. Caranya yaitu dengan menembaki atom berillium dangan sinar alpa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron (n) dangan massa 1.
a. atom terdiri atas tiga macam partikel dasar yaitu proton, neutron dan elektron
b. proton dan neutron berada dalam inti atom
c. elektron berada dalam ruang seputar inti
Elektron:
Pada tahun 1897 JJ Thomson melakukan suatu eksperimen dengan mengamati dua pelat elektrode dalam tabung vakum. Ketika kedua pelat tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi, dari elektrode negatif (katode) dijalarkan sinar menuju ke elektrode positif (anode. Sinar yang keluar dari katode dibelokkan oleh muatan listrik ke arah kutub positif.
Partikel yang bermuatan listrik negatif tersebut oleh JJ Thomson disebut elektron dan diberi lambang e dengan muatan -1 dan massa 0.
Proton:
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein, ahli fisika bangsa jerman, melakukan eksperimen dengan tabung sinar katode yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang di tengah keping katode. Ternyata ada seberkas sinar berbeda dengan sinar katode yang melewati lubang katode dan bergerak dari arah anode. Sinar itu disebut sinar terusan atau sinar saluran atau sinar anode atau sinar positif. Kemudian pada tahun 1920 partikel tersebut dinamakan proton oleh Rutherford, lambang proton p dengan muatan +1 dan massa 1.
netron:
Pada tahun 1932 James Chadwick, ahli fisika kebangsaan Inggris melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis Rutherford. Caranya yaitu dengan menembaki atom berillium dangan sinar alpa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron (n) dangan massa 1.