- Ilmu kimia dapat dipandang sebagai pusatnya ilmu pengetahuan karena terkait erat dengan ilmu pengetahuan yang lain.
- Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sifat, perubahan materi dan energi yang menyertainya. Oleh karena ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan, maka untuk mempelajari ilmu kimia harus memperhatikan proses penemuan ilmu pengetahuan, yaitu metode ilmiah.
- Metode ilmiah adalah suatu cara yang sistematis untuk menemukan ilmu pengetahuan yang dimulai dari observasi melalui eksperimen untuk mengumpulkan data, menarik hipotesis, kemudian disusun menjadi hukum dan kemudian teori. Untuk mengetahui kebenaran, hipotesis, hukum dan teori maka pengujian malam eksperimen.
- Fokus yang dipelajari dalam kimia materi atau zat. Berdasarkan susunannya, materi dikelompokkan menjadi campuran, senyawa dan unsur. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.
- Materi tersusun dari partikel-partikel materi, yaitu bagian terkecil dan materi yang masih mempunyai sifat materi tersebut. Penyusun materi dapat berupa molekul unsur, molekul senyawa, atom dan ion
Kimia-Inhil
Kimia itu Al-Qur'an
Jumat, 27 Februari 2015
Rangkuman Ilmu Kimia
Rabu, 26 November 2014
Mangatasi salju dengan garam
Untuk mencairkan salju dijalanan dilakukan dengan menaburkan garam dapur atau urea. Penambahan garam akan menyebabkan titik beku (titik lebur) air akan turun dibawah nol derajat selcius. Air murni akan membeku nol derajat selcius, sehingga bila suhu udara mencapai nol derajat selcius air hujan akan berubah menjadi salju
Senin, 29 Oktober 2012
Pengetahuan Tebel Periodik
Golongan IIA : Beli Mangga Cari Sayur Bapak Raden
Golongan IIIA : BengAl Gali Indonesia Tulen
Golongan IVA : Cahyo Si Gendut Senang sePakbola Umum qini
Golongan VA : NaPi Asal Surabaya Bingung
Golongan VIA : Om Saya Senang Tebang Pohon Untuk hadiah
Golongan VIIA : Fuji Color Berhadiah Intan PermAta
Golongan VIIIA : Heboh Negara Arab Karena Xerangan Ranjau Usul organisasi
Minggu, 20 Mei 2012
Tata Nama Senyawa Karbon
- nomor cabang
- nama cabang
- nama rantai induk
3-etil-2-metil pentana bila diuraikan bisa ditentukan:
- rantai induknya pentana
- ada dua jenis cabang yaitu etil dan metil, etil harus duluan ditulis mendahului metil (urut abjad)
- etil pada rantai induk terikat pada C nomor 3, sedangkan metil terikat pada C nomor dua
Rabu, 30 November 2011
Kandungan Rokok
Rabu, 27 Juli 2011
LARUTAN ELEKTROLIT
1) Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
o Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
o Larutan elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH, NaCl
o Dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Larutan elektrolit kuat = ditandai dengan lampu yang menyala terang.
b) Larutan elektrolit lemah = ditandai dengan lampu yang menyala redup atau lampu yang tidak menyala namun dalam larutan timbul gelembung gas (contoh : larutan amonia, asam cuka).
o Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : larutan gula, larutan urea, larutan alkohol.
o Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi daya hantar larutan tersebut disebabkan oleh zat terlarutnya.
2) Teori Ion Svante Arrhenius
“ Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas ”
Contoh :
NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
v Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
Contoh :
C2H5OH (l) C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s) CO(NH2)2 (aq)
3) Proses terjadinya hantaran listrik
Contoh :
· Hantaran listrik melalui larutan HCl. Dalam larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H+ dan Cl- :
HCl (aq) H+(aq) + Cl-(aq)
· Ion-ion H+ akan bergerak menuju Katode (elektrode negatif / kutub negatif), mengambil elektron dan berubah menjadi gas hidrogen.
2H+(aq) + 2e H2(g)
· Ion-ion Cl- bergerak menuju Anode (elektrode positif / kutub positif), melepas elektron dan berubah menjadi gas klorin.
2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e
· Jadi : arus listrik menguraikan HCl menjadi H2 dan Cl2 (disebut reaksi elektrolisis).
2H+(aq) + 2Cl-(aq) H2(g) + Cl2(g)
Permasalahan : (diskusikan dengan kelompok kalian)
o Bagaimana jika seandainya yang dipakai adalah larutan CuCl2?
o Di elektroda mana yang akan terbentuk lapisan tembaga (Cu)?
o Di elektroda mana yang akan terbentuk gas klorin (Cl2)?
o Jelaskan proses terjadinya hantaran listrik! (lengkapi dengan reaksi ionisasinya)
4) Elektrolit yang berasal dari Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
a) Senyawa Ion
· Dalam bentuk padatan, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.
· Dalam bentuk lelehan maupun larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik.
b) Senyawa Kovalen Polar
o Contoh : asam klorida cair, asam asetat murni dan amonia cair.
o Senyawa-senyawa ini dalam bentuk murninya merupakan penghantar listrik yang tidak baik.
o Jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) maka akan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Penjelasannya :
o Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan melarut dalam air karena disamping air sendiri merupakan molekul dipol, pada prinsipnya senyawa-senyawa tersebut jika bereaksi dengan air akan membentuk ion-ion.
§ HCl(l) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq)
( ion hidronium )
§ CH3COOH(l) + H2O(l) H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
( ion asetat )
§ NH3(l) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
( ion amonium )
- Oleh karena itu, larutan senyawa kovalen polar merupakan larutan elektrolit.
Keterangan tambahan :
Ion yang terdapat dalam air dapat terbentuk dengan 3 cara :
1). Zat terlarut merupakan senyawa ion, misal : NaCl
Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri
2). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen polar, yang larutannya dalam air dapat terurai menjadi ion-ionnya, misal : H2SO4
Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri
3). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen yang dapat bereaksi dengan air, sehingga membentuk ion, misal : NH3
Reaksi ionisasinya : NH3(l) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
( ion amonium )
o Daya hantar listrik air murni biasa digolongkan sebagai non konduktor. Akan tetapi, sebenarnya air merupakan suatu konduktor yang sangat buruk. Zat elektrolit akan meningkatkan konduktivitas air, sedangkan zat non elektrolit tidak.
o Arus listrik adalah aliran muatan. Arus listrik melalui logam adalah aliran elektron, dan arus listrik melalui larutan adalah aliran ion-ion.
o Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air).
o Senyawa ion padat tidak menghantar listrik, tetapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik.
5) Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
§ Pada konsentrasi yang sama, elektrolit kuat mempunyai daya hantar lebih baik daripada elektrolit lemah. Hal ini terjadi karena molekul zat elektrolit kuat akan lebih banyak yang terion jika dibandingkan dengan molekul zat elektrolit lemah.
§ Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (a), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan.
Dirumuskan :
; 0 £ a £ 1
§ Zat elektrolit yang mempunyai a besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat sedangkan yang mempunyai a kecil (mendekati 0) disebut elektrolit lemah.
Contoh elektrolit kuat = larutan NaCl, larutan H2SO4, larutan HCl, larutan NaOH
Contoh elektrolit lemah = larutan CH3COOH dan larutan NH3.
Minggu, 26 Juni 2011
Beberapa kondisi / keadaan yang biasa dijadikan acuan perhitungan kimia
1) Keadaan Standar
§ Adalah suatu keadaan dengan suhu 0oC dan tekanan 1 atm.
§ Dinyatakan dengan istilah STP (Standard Temperature and Pressure).
Pada keadaan STP, volum molar gas (Vm ) = 22,4 liter/mol
2) Keadaan Kamar
Ø Adalah suatu keadaan dengan suhu 25oC dan tekanan 1 atm.
Ø Dinyatakan dengan istilah RTP (Room Temperature and Pressure).
Pada keadaan RTP, volum molar gas (Vm) = 24 liter/mol
3) Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui
Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal :
PV = nRT
P = tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
V = volum gas (L)
n = jumlah mol gas
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius)
4) Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain
Misalkan :
- Gas A dengan jumlah mol = n1 dan volum = V1
- Gas B dengan jumlah mol = n2 dan volum = V2
- Maka pada suhu dan tekanan yang sama :
V1 : V2 = n1 : n2 atau n1 : v1 = n2 : v2