Selasa, 15 Juni 2010

Jaringan Ikatan kovalen

Satu jenis ikatan antarpartikel yang sangat kuat adalah jaringan ikatan kovalen yang dapat membentuk struktur kovalen raksasa. Zat dengan ikatan seperti itu mempunyai titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Contohnya grafit, intan, dan pasir.

1. Intan dan grafit
Dalam intan, setiap atom terikat secara kovalen pada 4 atom karbon lainnya dalam suatu struktur tetrahedron. Dalam grafit, setiap atom terikat secara kovalen pada 3 atom karbon lainnya dalam suatu struktur berbentuk heksagonal yang berlapis-lapis. Intan mempunyai titik leleh 3.550 0C dan titik didih 4.827 0C. grafit mempunyai titik leleh 3.652-3.697 0C (menyublim) dan titik didih 4.200 0C

2. Silika (SiO2)
Struktur silika menyerupai intan, di mana setiap atom silika terikat secara kovalen pada 4 atom oksigen, dan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon. Silika juga mempunyai titik leleh dan titik didih yang luar biasa tinggi (berturut-turut 1.410 0C dan 2.355 0C)

Minggu, 06 Juni 2010

Hibridisasi


Bentuk molekul dapat diramalkan dengan teori domain elektron. Namun demikian, teori tersebut tidak menjelaskan bagaimana suatu molekul dapat memperoleh bentuknya. Sebagai contoh, teori domain elektron meramalkan molekul metana (CH4) berbentuk tetrahedron dengan 4 ikatan C-H yang ekivalen. Fakta percobaan juga sesuai dengan ramalan tersebut. Akan tetapi, mengapa molekul CH4 berbentuk tetrahedron...?
Pada tingkat dasar, atom karbon (no atom = 6) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.
1s2 2s2 2p2, dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom karbon hanya dapat membentuk 2 ikatan kovalen. Oleh karena karbon membentuk 4 ikatan kovalen, dapat dianggap bahwa 1 elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4 elektron tunggal.
Namun demikian ke 4 elektron tersebut tidaklah ekivalen, satu pada orbital 2s dan tiga pada orbital pada 2p, sehingga tidak dapat menjelaskan mengapa karbon dalam CH4 dapat membentuk 4 ikatan kovalen yang ekivalen. Untuk menjelaskan hal ini, maka dikatakan bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen, orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami pembastaran (hibridisasi) membentuk 4 orbital yang setingkat. Ortbital hibridanya (hasil pembastaran) ditandai dengan sp3.

Berbagai Macam Tipe Hibridisasi:

Orbital Asal Orbital Hibrida Bentuk Orbital Hibrida
s,p sp linear
s,p,p sp2 segitiga sama sisi
s,p,p,p sp3 tetrahedron
s,p,p,p,d, sp3d bipiramida trigonal
s,p,p,p,d,d sp3d2 oktahedron

Kamis, 03 Juni 2010

Molekul Polar dan Non Polar

Salah satu pengaruh bentuk molekul terhadap sifat zat adalah pada kepolaran molekul. Molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan elektron dalam molekul tersebar secara merata. Sebaliknya, molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan elektron tidak merata, sehingga ada sisi molekul yang distribusi rapatan elektronnya lebih besar, sementara sisi lainnya lebih rendah. Sisi yang rapatan elektronnya lebih besar menjadi lebih negatif, sedangkan sisi lainnya menjadi lebih positif. Dengan kata lain, molekul polar menpunyai dwikutub karena pusat muatan atau pol positif terpisah dari muatan atau pol negatif. Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut.
a. Ikatan dalam molekul besifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang berbeda dapat dianggap polar.
b. Bentuk melekul tidak semetris, sehingga pusat muatan positif tidak berimpit dengan pusat muatan negatif

Contoh :
NH3 ikatan N-H dalam molekul NH3 bersifat polar, dengan atom nitrogen bermuatan negatif (keelektronegatifan nitrogen lebih besar daripada hidrogen).
CH4 ikatan C-H bersifat polar. Akan tetapi, karena bentuk molekul CH4 simetris (tetrahedron), pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif. Jadi, molekul CH4 bersifat polar